5/6/09

BAYARAN / YURAN BULANAN DI GONTOR

Ustaz Mohd Masruh Ahmad

Tidak sedikit yang tidak mengetahui bahwa bayaran / yuran bulanan yang diwajibkan oleh Pondok bukanlah untuk gaji (saguhati) para guru atau kyai. Perlu diketahui bahwa guru-guru dan Kyai tidak digaji. Para Kyai dan guru-guru mengajar dengan ikhlas tanpa gaji. Apalagi diambil dari hasil uang yang dikumpulkan dari yuran bulanan.

Ini yang tidak banyak diketahui oleh banyak orang termasuk ibubapa. Jadi diminta ibubapa janganlah merasa sudah membayar guru-guru apalagi Kyai. Sesungguhnya bayaran yang telah ibubapa bayarkan adalah untuk anak-anak mereka sendiri. Bayaran makan, digunakan untuk keperluan makan anak. Itupun terlalu murah jika dibandingkan dengan makan di luar. Cuba bayangkan kalau makan di luar tiga kali sehari makan kenyang dikalikan sebulan ?.

Sedang bayaran sekolah digunakan untuk keperluan sekolah anak agar anak-anak dapat belajar dengan baik seperti pembelian kapur tulis, perbaikan meja kursi dan papan tulis, meja guru. Bukan untuk gaji guru-guru wahai ibubapa. Bayaran-bayaran itu untuk keperluan pendidikan anak-anak ibubapa agar dapat belajar dengan baik dengan makan yang cukup sederhana dan sehat.

Lantas dari mana Guru-guru hidup ?. Di sinilah persoalan yang menarik. Bagaimana mereka hidup ? Kenapa mereka bersedia ikhlas mengajar ? Tidak ada Overtime ? mereka bekerja lebih dari biasa ? Mereka gembira dan segar. Alhamdulillah. Sebenarnya Pondok telah menyediakan unit-unit usaha yang dapat menampung dapur para guru dalam keadaan yang sederhana.

Dimaksudkan agar para guru tidak mengganggu uang yuran yang diberikan oleh murid. Jadi tidak ada istilah murid melawan guru, atau murid merasa telah menghidupi para guru, atau murid telah membeli guru. Murid harus menjadi murid yang taat pada guru.

Adapun sumbangan untuk pengembangan wakaf bangunan dan perluasan wakaf setahun sekali memang itu dipergunakan untuk tujuan tersebut. Maka ikhlaskanlah. Pertanyaan ? Berapakah jumlah uang yang diberikan ibubapa kepada Pondok ? dan berapakah jumlah uang yang diberikan kepada anaknya ?. Renungkanlah. Setimpalkah pengorbanan anda agar anak anda menjadi anak yang ibubapa cita-citakan ?.Perumpamaan jika anda memancing ikan : Wajarkah anda memberi umpan kecil untuk mendapatkan hasil tangkapan yang besar ?.Renungkanlah.Cita-cita yang besar, memerlukan pengorbanan yang besar.

1 comment:

Ekspresi said...

subhaanallah... sederhana tp mempunyai makna yg sangat dalam. seandainya para orang tua memahami hakikat ini maka mereka akan sangat berterima kasih kepada para ust/usth (guru) yg telah mendidik anak mereka. tak kenal lelah, tak kenal waktu, semua dilakukan hanya satu tujuan "SUKSES UNTUK ANAK DIDIK"